Cara Menghidupkan Karakter Fiksi

Seputarkelas.com – Cara Menghidupkan Karakter Fiksi

Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, kamu pasti mempelajari tentang berbagai jenis cerita. Secara umum, cerita terbagi menjadi dua yakni cerita fiksi dan non fiksi. Cerita fiksi merupakan cerita yang bersifat imaginatif. Dalam cerita fiksi, pengarang mengembangkan imajinasi mereka dengan memainkan alur cerita, tokoh dan latar belakang cerita. Bahasa cerita fiksi biasanya berupa bahasa konotatif atau kiasan.

Sedangkan cerita non fiksi merupakan cerita yang bersifat informatif dan berdasarkan pada kejadian sebenarnya. Cerita non fiksi dibuat berdasarkan pengamatan dan fakta-fakta di lapangan. Informasi, peristiwa, deskripsi, tempat dan karakter dalam cerita merupakan objek yang benar-benar ada di kenyataan.

Unsur-Unsur Cerita Fiksi

Dalam sebuah cerita, biasanya terdapat unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat di dalam cerita seperti tema cerita, alur, tokoh, latar, konflik, sudut pandang dan percakapan. Sedangkan unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berada di luar cerita.

Karakter / Penokohan Fiksi

Penokohan merupakan penggambaran tokoh yang ada dalam cerita. Penokohan atau karakter merupakan unsur utama dalam sebuah cerita fiksi. Pengarang cerita biasanya menggambarkan tokoh cerita dengan berbagai sifat, karakter, emosi serta pemikirannya.

Secara umum, karakter tokoh dibedakan menjadi dua yakni karakter protagonis dan antagonis. Karakter protagonist merupakan karakter baik dalam cerita. Tokoh dengan karakter protagonis digambarkan dengan sosok baik hati, pandai, setia kawan dan suka menolong.

Sedangkan karakter antagonis merupakan lawan dari karakter protagonist. Biasanya karakter antagonis digambarkan dengan sifat pembohong, licik, iri hati dan curang.

Cara Menghidupkan Karakter Fiksi

pembaca dapat terbawa ke dalam alur cerita, pengarang biasanya memainkan peranan karakter para tokohnya. Pengarang haruslah mampu menghidupkan berbagai karakter tokoh-tokohnya agar membuat pembaca terbawa ke dalam alur cerita yang dibangun. Berikut beberapa cara menghidupkan karakter fiksi :

1. Lakukan penggambaran tokoh sedetail mungkin
Dalam menyusun cerita, lakukan penggambaran karakter dengan informasi sedetail mungkin. Seperti latar belakang keluarga, kebiasaan-kebiasaannya, hal-hal yang disukai dan tidak disukai, konflik yang sedang dialami, kegalauannya dan dialog yang menjadi ciri khasnya.

2. Tentukan bentuk fisiknya
Dalam memulai cerita, seorang pengarang terkadang mulai dengan menentukan bentuk fisik dari tokoh utama. Seperti :
a. Jenis kelamin tokoh utama, apakah perempuan atau laki-laki?
b. Apa warna kulitnya?
c. Bagaimana bentuk mata, hidung dan wajahnya?
d. Berapa tinggi dan berat badannya?
e. Bagaimana model rambutnya?

3. Hidupkan karakter melalui lingkungan sosialnya
Ceritakan dengan detail bagaimana lingkungan sosial tokoh-tokoh dalam cerita. Seperti:
a. Apa profesinya?
b. Bagaimana latar belakang keluarganya?
c. Bagaimana kehidupan sosialnya?
d. Bagaimana cara ia berhubungan dengan orang di sekitarnya?

4. Bangun karakter dengan memperdalam konflik batin tokoh
Selain melalui penggambaran fisik, pengarang pun perlu untuk menghidupkan karakter melalui konflik batin yang sedang dialami tokoh. Biasanya digambarkan tokoh memiliki masa lalu yang berdampak pada kondisi batin tokoh. Untuk mempermudahnya, ajukan beberapa pertanyaan berikut :
a. Bagaimana sisi emosional tokoh?
c. Bagaimana tingkat kecerdasan tokoh?
d. Bagaimana hubungan tokoh dengan nilai-nilai agama dan norma sosial?

5. Pilihlah nama tokoh sesederhana dan semenarik mungkin
Nama tokoh adalah hal utama yang dibaca oleh pembaca. Oleh karenanya, pilihlah nama tokoh yang mudah sederhana agar mudah diingat. Selain itu, usahakan untuk memilih nama yang bisa memcerminkan karakter tokoh. Seperti nama Fuji untuk tokoh seorang perempuan berkulit putih, bermata cipit dan memiliki lesung pipi.

6. Menuliskan kejadian dari sudut pandang tokoh
Dengan menuliskan kejadian dari sudut pandang tokoh, pengarang bisa menghidupkan karakter tokohnya. Apakah tokoh tersebut pemberani, pemberontak, cuek atau seorang yang pantang menyerah.

Demikianlah pembahasan seputarkelas kali ini tentang cara menghidupkan karakter fiksi, semoga bermanfaat untuk kalian semua

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *