Penggunaan Kata Depan di dan Awalan di Dalam Bahasa Indonesia

seputarkelas.com – penggunaan kata depan di dan awalan di dalam bahasa indonesia

Sebagai masyarakat Indonesia sudah seharusnya kita dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,  utamanya dalam kehidupan sehari-hari Baik itu dalam ucapan maupun dalam tulisan.  apalagi dengan berkembangnya zaman banyak istilah-istilah bahasa yang muncul akibat dari pengaruh keluar.  salah satu penulisan dan awalan yang kerap kali salah digunakan oleh seseorang adalah Penggunaan kata depan di dan penggunaan awalan di  dalam bahasa Indonesia.  kedua tata letak tersebut masih sering tertukar di dalam jam-tangan nya.  jika kita ucapkan secara lisan mungkin  penggunaan kata depan dan awalan di Sama sekali tidak memiliki perbedaan keduanya terdengar sama ketika diucapkan,  namun ketika kata depan di dan awalan di diterapkan pada penulisan maka akan sangat mempengaruhi struktur kalimat.

Terkadang, saya merasa sedih saat melihat penulisan awalan “di-” dan kata depan “di” yang ditukar tempatnya. Mereka seperti anak tiri yang dilupakan tempat dan kedudukannya. Sebenarnya, penulisannya mudah saja. Penulisan awalan “di-” selalu dirangkai dengan kata selanjutnya, sementara kata depan “di” dipisah penulisannya dengan kata selanjutnya. Awalan “di-” membentuk sebuah verba menjadi bentuk pasif, sementara kata depan “di” menunjukkan kata tempat.

Baca Juga : 9 langkah swasunting agar tulisan lebih baik

Jika kita ragu bagaimana cara menuliskan awalan “di-” atau kata depan “di” yang benar, kita bisa memperhatikan ciri penggunaan awalan dan kata depan. Awalan “di-” yang ditulis serangkai dengan kata selanjutnya dapat diubah menjadi bentuk “me-” karena verba pasif memiliki pasangan verba aktif. Misalnya saja, kata dibawa bisa diubah menjadi bentuk membawa, kata dipikir bisa diubah menjadi memikir. Bandingkan dengan kata di atas yang tidak bisa diubah menjadi me atas atau kata di mana tidak bisa diubah menjadi me mana karena “di” pada kata tersebut merupakan kata depan.

Sementara itu, ciri kata depan “di” adalah dapat diganti dengan “ke” atau “dari” yang sama-sama menunjukkan tempat. Sebagai contoh, kata di atas bisa diubah menjadi ke atas atau dari atas serta kata di mana bisa diubah menjadi ke mana atau dari mana. Bandingkan dengan kata dibawa yang tidak bisa diubah menjadi kebawa atau dari bawa serta kata dipikir tidak bisa diubah menjadi kepikir atau dari pikir karena “di’ pada kata tersebut adalah awalan.

Kerap kali, saya menemukan penulisan disebelah, diantara, di makan, di sapu, dan sebagainya. Padahal, jika kata selanjutnya menunjukkan tempat, harusnya “di” ditulis terpisah. jika kata selanjutnya merupakan verba, berarti “di” berkedudukan sebagai prefiks (awalan) yang dirangkai penulisannya dengan kata selanjutnya.

Namun, ada juga kata yang bisa ditulis serangkai ataupun dipisah dengan “di”. Misalnya, balik dan langgar. Jika mendapat awalan “di-”, kata balik menjadi dibalik yang artinya sengaja diputar arahnya dan berubah menjadi di balik (artinya di sisi belakang) jika mendapat kata depan “di”. Sementara itu, kata langgar akan berubah menjadi dilanggar (bentuk aktifnya melanggar ‘menyalahi’) jika mendapat awalan “di-” dan di langgar (di surau, tempat beribadah) jika mendapatkan kata depan “di”.

Semoga kita tak lagi lupa menempatkan posisi awalan “di-” dan kata depan “di”. Semoga mereka bisa hidup bahagia di tempatnya masing-masing.

Sampai di sini dulu pembahasan seputarkelas kali ini tentang penggunaan Kata depan di dan awalan di,  semoga Menambah wawasan dan pengetahuan kalian di dalam menggunakan bahasa Indonesia yang benar terutama dalam penulisan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *