Perbedaan Polymer Clay Dan Plastisin

seputarkelas.com – perbedaan polymer clay dan plastisin

Kali ini kita akan membahas tentang perbedaan polymerclay dan plastisin, Keduanya merupakan bahan yang digunakan untuk membuat suatu karya seni. Pembahasan kita kali ini tentang perbedaan Polymer clay dan plastisin akan membahas tentang sifat dari keduanya  ciri dan karya yang cocok untuk menggunakan bahan tersebut. Simaklah ulasan berikut ini tentang perbedaan Polymer Clay dan plastisin.

Secara umum kerajinan ada yang berbahan keras dan ada pula yang berbahan lunak. Contoh kerajinan  berbahan keras contohnya adalah piring dari anyaman rotan, kursi, gelas dan asbak dari anyaman bambu. Sedangkan kerajinan berbahan lunak contohnya adalah hiasan dan souvenir yang terbuat dari tanah liat, getah nyatu atau dari flour clay.

Untuk kerajinan berbahan lunak merupakan bentuk kerajinan yang berasal dari bahan-bahan dasar yang bersifat lunak. Kerajinan bahan lunak ini terbagi menjadi dua jenis, yakni bahan lunak alam dan bahan lunak buatan.

Bentuk Kerajinan Lunak

Kerajinan berbahan lunak alam adalah bentuk kerajinan yang dalam pengerjaannya menggunakan bahan dari alam serta pengolahannya tidak dicampur dengan bahan buatan. Bentuk-bentuk kerajinan bahan lunak alam adalah kerajinan yang terbuat dari tanah liat, kulit, getah nyatu dan flour clay.

Adapun kerajinan berbahan lunak buatan merupakan bentuk kerajinan yang dalam proses pembuatannya dicampur dengan zat-zat kimia sehingga menjadi lembut, lunak, empuk dan mudah dibentuk. Bahan kerajinan lunak yang paling sering digunakan adalah polymer clay dan plastisin.

Polymer Clay

Kerajinan dengan bahan Polymer clay mulai terkenal di Indonesia sejak awal 2003. Kerajinan dengan bahan Polymer clay ini terlihat seperti kerajinan tanah liat hanya saja bisa diwarnai dengan warna-warni yang lebih cerah. Hasil kerajinan Polymer clay biasanya dibentuk menjadi hiasan bunga, liontin, boneka dan bingkai dengan berbagai warna cerah. Kerajinan berbahan Polymer clay diklaim lebih ramah lingkungan dibanding bahan buatan lainnya.

Awal ditemukannya Polymer clay di Jerman pada tahun 1930. Pada awalnya, bahan ini dikenal sebagai salah satu produk plastik yakni polyvinyl chloride atau PVC. Bahan PVC ini ini kemudian dicampur dengan bahan kimia lainnya agar tidak keras.

Pembuatan polymer clay seperti membuat adonan kue, yakni membuat adonan, mencetak kemudian membakarnya di oven rumah tangga. Kreasi bentuk dan warna yang ingin dibuat diterapkan pada saat membuat adonan. Dimana pada proses ini bentuk dan warna kerajinan dibentuk.

Pembuatan polymer clay sedikit susah pada saat pembakaran. Dimana jika dibakar terlalu cepat, maka adonan akan lembek. Sebaliknya jika adonan terlalu dipanggang maka hal ini akan mempengaruhi warna dan bau tidak sedap.

Plastisin

Plastisin adalah bentuk kerajinan lunak berbentuk lilin mainan warna-warni yang bisa dibentuk dengan berbagai bentuk. Tekstrur plastisin lembut dan mudah dibentuk sehingga aman digunakan                 anak-anak untuk mengembangkan kreativitas dalam bermain. Dengan bermain menggunakan plastisin, anak-anak dapat mengasah imajinasi, kreativitas, kemampuan analisis dan melatih problem solving. Tekstur plastisin yang mudah dibentuk, membuatnya terlihat seperti tanah liat. Hanya saja bahan ini tidak dapat mengeras.

Meski plastisin aman untuk digunakan anak-anak bermain, tapi tidak aman untuk dimakan. Sehingga dalam penggunaannya, orang tua haruslah mengawasi agar plastisin tidak dimakan atau dimasukkan ke dalam mulut anak. Untuk memperoleh plastisin yang lebih aman untuk dimainkan, orang tua dapat membuat sendiri bahan plastisin ini dengan bahan yang ada di dapur sehari-hari seperti tepung, garam, air, krim tartar dan berbagai bahan ramah lainnya.

 

Perbedaan Polymer clay dan Plastisin

Polymer clay dan plastisin memiliki tekstrur yang sama yakni sama-sama bertekstrur padat lunak dan memiliki warna-warna yang cerah. Adapun perbedaan keduanya diantaranya :

  1. Polymer clay tidak mengandung minyak, sedangkan plastisin mengandung minyak
  2. Polymer clay dapat mengeras pada saat pengeringan, sedangkan plastisin akan tetap bertekstrur seperti semula.
  3. Polymer clay tidak dapat dibuat sendiri di rumah, sedangkan plastisin dapat dibuat secara sederhana di rumah

Demikianlah tadi pembahasan seputarkelas tentang perbedaan Polymer Clay dan plastisin Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan kalian tentang materi tersebut dan selamat berkarya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *