Tahapan Daur Lisogenik Pada Virus

seputarkelas.com – tahapan daur lisogenik pada virus Pandemi Covid 19 sedikit banyak telah memperkenalkan kita pada berbagai jenis virus serta cara penularannya. Selain itu bagaimana cara virus berkembang biak menjadi salah satu pokok bahasan pada mata pelajaran Biologi di kelas X.

Virus mengalami perkembangbiakan melalui dua cara yakni melalui daur litik dan lisogenik. Virus merupakan makhluk yang berada diantara peralihan antara hidup dan tak hidup. Untuk dapat bertahan hidup, virus harus menempel pada sel inang. Dalam perkembangbiakannya, baik tahap litik maupun lisogenik memiliki memiliki beberapa kesamaan.

Apa itu Tahapan Daur Lisogenik

Tahapan daur lisogenik disebut juga dengan daur tenang. Pada tahapan ini, virus akan bergabung dengan bakteri yang menjadi sel inangnya dengan cara membentuk profag. Pembentukan profag ini membuat sel inang menjadi rusak pada akhir masa inkubasi virus.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa replikasi virus akan melakukan pembelahan (reproduksi) bakteri. Tapi pada beberapa kasus, setelah beberapa kali mengalami daur lisogenik, daur lisogenik ini kemudian berubah menjadi tahapan lisis yang merusak.

Tahapan Daur Lisogenik

Pada tahapan daur lisogenik, virus mengalami lebih banyak fase dibandingkan dengan pada tahapan daur litik. Jika diurutkan, tahapan daur lisogenik terdiri atas 6 tahapan yakni :

1. Tahapan adsorpsi dan injeksi

Pada tahapan ini, proses perkembangbiakan virus baik yang melalui siklus lisogenik dan siklus litik memiliki proses yang sama.

2. Tahapan penggabungan

Pada tahapan ini, DNA virus masuk ke dalam tubuh bakteri. Selanjutnya terjadi penggabungan antara DNA bakteri dengan DNA virus. DNA yang tergabung ini berbentuk kalung tak berujung dengan pangkal terputus dan DNA virus menyusup diantara DNA bakteri yang terputus tadi.

3. Tahapan pembelahan

Pada tahapan ini DNA virus yang sudah tersambung dengan DNA bakteri. DNA virus tidak bisa bergerak. DNA virus ini disebut dengan profag. Oleh karena penggabungan ini, maka ketika DNA bakteri mereplikasi selnya secara langsung, DNA virus (profag) juga melakukan replikasi. Hal yang sama juga terjadi ketika sel bakteri melakukan pembelahan. Secara langsung dua anak sel bakteri yang mengandung profag tersebut pun mengalami pembelahan. Maka yang terjadi adalah jumlah profag sama dengan jumlah sel bakteri inangnya.

4. Tahapan sintesis

Dalam suatu kondisi lingkungan tertentu, profag berubah menjadi aktif. Profag bisa saja melakukan pemisahan diri dengan DNA bakteri. Pemisahan ini merusak DNA bakteri. Selanjutnya adalah DNA bakteri dan DNA virus untuk sintesis protein yang memiliki fungsi sebagai kapsid bagi virus-virus baru dan replikasi DNA.

5. Tahapan perakitan

Pada tahapan ini, perakitan kapsid-kapsid virus yang utuh terjadi dan digunakan sebagai selubung virus. Setelah kapsid virus utuh kemudian diisi dengan DNA hasil replikasi. Dan terciptalah virus-virus baru.

6. Tahapan litik

Pada tahapan terakhir ini, dinding bakteri menjadi pecah. Kemudian virus-virus baru berhamburan keluar. Virus-virus baru ini kemudian menyerang bakteri yang lain. Pada beberapa kasus virus, pendewasaan terjadi setelah virus dilepaskan dari sel inang.

Beberapa virus menjalani siklus litik tanpa melalui tahapan lisis (tanpa meledak keluar), tetapi dengan mengambil sebagian porsi dari sel inang. Selanjutnya kemudia keluar dengan tunas (baru). Virus yang bisa melakukan ini biasanya virus dengan tipe terselubung seperti virus influenza dan HIV.

Persamaan dan Perbedaan Tahapan Daur Lisogenik

Pada tahapan daur lisogenik dan litik, yang membedakan diantara keduanya adalah pada tahap penggabungan dan pembelahan. Pada tahapan penggabungan, sel inang yang menjadi  tempat virus tempati cukup kuat sehingga virus tidak bisa melakukan alih kendali. Maka materi genetic dari virus akan mengalami penggabungan dengan materi genetik inang yang kemudian membentuh profag.

Setelah itu sel inang virus akan melakukan pembelahan yang diikuti oleh profag sehingga setiap sel inang pun mengandung profag. Jika sel inang kuat serta berada dalam kondisi menguntungkan, virus akan tetap berbentuk profag. Namun jika sel inang sedang lemah, virus akan langsung memisahkan diri.

Untuk kesamaan antara keduanya terjadi pada tahapan-tahapan lainnya seperti tahapan sintesis, perakitan dan litik baik pada tahapan daur lisogenik maupun tahapan daur litik.

Demikianlah pemabahasan seputar kelas kali ini pada mata pelajaran biologi materi tahapan daur lisogenik pada virus, semoga materi tersebut bermanfaat untuk kalian semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *