Tahapan Fermentasi Asam Laktat

seputarkelas.com – tahapan fermentasi asam laktat

Asam laktat dan proses fermentasinya merupakan istilah yang asing terdengar bagi kita, terutama dari kalangan non-biologi. Tapi sebenarnya produk-produk hasil fermentasi asam laktat merupakan produk-produk yang sudah sering kita temui dan nikmati sehari-hari.

Definisi Fermentasi Asam Laktat

Fermentasi asam laktat merupakan proses pembuatan makanan dengan memanfaatkan bakteri tertentu. Pada awalnya proses ini dilakukan dengan tujuan untuk mengawetkan makanan. Dalam prosesnya, proses pengolah makanan ini menggunakan bakteri penghasil asam laktat seperti  Lactobacillus, L. plantarum, L. casei, L. paracasei, L. rhamnosus dan beberapa jenis ragi. Yoghurt, acar dan tempe adalah contoh beberapa makanan yang dihasilkan dari fermentasi asam laktat.

Alasan Fermentasi Asam Laktat

Terdapat beberapa alasan kenapa dalam proses mengawetkan makanan, metode fermentasi asam laktat paling banyak digunakan. Alasan-alasan tersebut antara lain :

  1. Memperkaya rasa, aroma dan tekstur makanan
  2. Mencegah pertumbuhan mikroorganisme berbahaya dan pembusukan makanan
  3. Membuat makanan menjadi lebih lama disimpan
  4. Membutuhkan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan proses pengalengan makanan
  5. Membuat makanan menjadi lebih mudah dicerna

Manfaat Mengkonsumsi

Makanan hasil fermentasi asam laktat baik untuk pencernaan karena bisa menyeleksi bakteri merugikan dan memanfaatkan bakteri baik yang menguntungkan dalam usus. Beberapa penelitian membuktikan bahwa makanan hasil fermentasi asam laktat bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu makanan hasil fermentasi asam laktat mampu memelihara kesehatan jantung dan otak, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi risiko kanker dan peradangan, diabetes dan obesitas.

Proses Fermentasi Asam Laktat

Proses fermentasi merupakan sebuah proses anaerob, yakni sebuah proses dimana tidak menggunakan oksigen dan tidak menghasilkanair (H2O). Proses fermentasi merupakan proses diproduksinya energi oleh sel-sel tubuh.

Proses fermentasi asam laktat merupakan proses fermentasi yang menghasilkan laktat dan energi. Bahan dasar glukosa serta bantuan enzim adalah dua hal yang diperlukan dalam proses fermentasi asam laktat. Itulah sebabnya ketika tubuh kekurangan glukosa, kita akan merasa tidak berenergi dan lemas.

Selain menghasilkan energi, proses ini pun akan menerima asam laktat. Dalam reaksi kimia, proses fermentasi asam laktat dapat ditulis sebagai berikut :

 

C6H12O6 + Enzim = 2C2H5OCOOH + Energi

 

Proses fermentasi asam laktat itu sendiri terbagi dalam dua tahapan, yakni :

1. Proses fermentasi homolactic

Proses ini merubah glukosa menjadi piruvat. Kemudian terbentuklah dua molekul asam laktat. Proses ini memanfaatkan enzim laktat dehydrogenase.

2. Proses fermentasi heterofermentative

Proses selanjutnya adalah merubah piruvat menjadi asam laktat, etanol dan karbon dioksida sebagai hasil bantuan enzim dehidrogenase laktat dan piruvat dekarboksilase.

Selain pada makanan, proses fermentasi asam laktat pun terjadi pada otot manusia. Misalkan ketika kita menggerakkan tangan untuk mengambil sesuatu. Proses ini akan menghasilkan energi serta asam laktat yang terkumpul pada otot tersebut. Hal ini terjadi jika otot kita kekurangan oksigen sedangkan energi yang dibutuhkan untuk dihasilkan cukup banyak. Energi yang terbentuk dari proses ini sebanyak 2 ATP.

Jika asam laktat yang dihasilkan otot terlalu banyak, maka otot kita akan merasa kram, kaku dan pegal. Asam laktat dapat hilang sendiri secara perlahan-lahan setelah proses fermentasinya berkurang. Itulah alasannya kenapa ketika otot kita yang pegal akan hilang setelah kita beristirahat.

Cara Memfermentasi Makanan dengan Bantuan Asam Laktat

Dalam melakukan fermentasi asam laktat, makanan yang akan difermentasi dicuci terlebih dulu. Makanan yang akan difermentasi adalah makanan yang mengandung bakteri asam laktat alami seperti kol. Setelah itu makanan tersebut direndam dalam air garam dan disimpan dalam wadah bersih dan tertutup rapat.

Bakteri asam laktat nantinya akan merubah gula yang terkandung dalam makanan tersebut menjadi asam laktat dan karbon dioksida. Proses ini akan mengurangi kadar oksigen dalam wadah dan membuat makanan menjadi asam. Hal ini mendukung bakteri penghasil asam laktat dan mencegah jamur berbahaya dan pertumbuhan bakteri. Makanan yang difermentasi berkisar dari beberapa hari, bulan bahkan bertahun-tahun.

Demikianlah pembahasan seputarkelas kali ini tentang tahapan fermentasi asam laktat yang dapat kami sampaikan,  semoga  artikel ini bermanfaat untuk kalian semua,  tetap semangat dan terus belajar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *