Materi Seni Budaya Kelas 8 Semester 2 Pola Lantai Pada Gerak Tari

seputarkelas.com – materi seni budaya kelas 8 semester 2 pola lantai pada gerak tari Dalam pembelajaran SBK, materi seni budaya kelas 8 semester 2 pola lantai pada gerak tari bab yang ke-13 yaitu penerapan pola lantai pada gerak tari. adapun tujuan pembelajaran dapat dicapai setelah kalian mempelajari bab yang ke-13 ini yaitu:

  1. Peserta didik mampu menjelaskan keunikan peragaan ragam gerak dasar tari tradisional
  2. Peserta didik mampu menjelaskan unsur pola lantai dan properti dalam raga kan gerak tari tradisional dengan hitungan
  3. Peserta didik mampu menjelaskan unsur pola lantai dan properti dalam ragam tari tradisional dengan iringan
  4. Peserta didik mampu menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran meragakan gerak tari tradisional dalam bentuk kelompok
  5. Peserta didik mampu mempraktekkan gerak tari sesuai dengan iringan dan unsur pendukung.

Tari tradisional sudah ada seiring dengan sejarah, perkembangan tari itu sendiri Kita dapat belajar dan mengamati dari sejarah. perkembangan tari di Indonesia yang telah diwariskan para seniman tari sebagai hasil karya daya cipta yaitu tari tradisional.

Tari tradisional tidak bisa terlepas dari pola kehidupan sosial budaya masyarakat daerah setempat Oleh karena itu dalam Setiap daerah mempunyai tari tradisional yang berbeda-beda. keberagaman tari tradisional tersebut mempunyai keunikan sendiri, Oleh karena itu bentuk-bentuk tari di setiap daerah harus terus-menerus dipelihara dilestarikan atau ditradisikan sebagai suatu warisan budaya dunia.

Tari tradisional dibagi menjadi dua macam yaitu yang pertama tari tradisional klasik dan yang kedua tari tradisional folkasik atau tari rakyat.

Tari tradisional klasik memiliki ciri-ciri :

  1. pola-pola gerak sudah ditentukan
  2. memiliki nilai seni yang tinggi
  3. gerak yang diciptakan melampaui kebutuhan minimal yang dibutuhkan oleh konteksnya
  4. Tumbuh dan berkembang dari kalangan bangsawan
  5. ukuran-ukuran keindahannya melampaui batas-batas daerah

Baca Juga : Materi Seni Budaya Kelas 7 Elemen Ruang, Waktu, dan, Tenaga pada Gerak Tari

Tari tradisional klasik atau tari rakyat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Pola-pola gerak sangat ditentukan dengan konteksnya sehingga tari rakyat biasanya memiliki tema tertentu
  2. Bersifat sosial dan memiliki nilai seni yang sedang
  3. Perbendaharaan geraknya terbatas sekedar cukup untuk memberikan aksen kepada peristiwa adat yang khas dari suku bangsa yang bersangkutan
  4. Berasal dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat
  5. Terbatas pada wilayah adat tertentu

Unsur Pendukung Tari Tradisional

Adapun unsur-unsur pendukung tari tradisional terdiri dari :

  1. Pola lantai tari tradisional
  2. Tata rias dan busana tari tradisional
  3. Properti tari tradisional
  4. Tata iringan tari tradisional satu pola lantai tari tradisional

Baca Juga : Teka-Teki Silang Seni Budaya Materi Batik

  1. Pola lantai tari tradisional

Pola lantai pada tari tradisional Indonesia pada prinsipnya hampir sama yaitu garis lurus dan garis lengkung. garis lengkung termasuk Pola lingkaran dan garis lurus bisa membuat segi empat segitiga atau sejajar. pola lantai dapat juga dilakukan dengan cara kombinasi antara garis lurus dan garis lengkung, kombinasi ini dilakukan agar gerak tampak lebih dinamis, garis lurus memberikan kesan lembut tetapi juga lemah, garis-garis mendatar memberikan kesan istirahat, garis tegak lurus memberikan kesan ketenangan dan keseimbangan, garis melingkar atau melengkung memberi kesan manis, garis menyilang atau diagonal memberikan kesan dinamis atau kuat.

Berikut ada beberapa macam pola lantai pada tarian diantaranya:

  1. pola lantai vertikal pada pola lantai ini penari membentuk garis vertikal yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya
  2. pola lantai horizontal pada pola lantai ini penari berbaris membentuk garis lurus ke samping
  3. pola lantai diagonal pada pola lantai ini penari berbaris membentuk garis menyudut kekanan atau kekiri
  4. pola lantai melengkung pola lantai ini banyak digunakan pada tari rakyat dan tari tradisi memberi kesan lemah dan lembut beberapa pola lantai melengkung antara lain melingkar, pada pola lantai ini penari membentuk garis lingkaran, pola lantai lengkung ular dan pola lantai angka 8.

Contoh Tarian Dengan Pola Lantai

berikut adalah contoh-contoh tarian menggunakan pola lantai:

Pola lantai garis lurus

 

pola lantai tari saman dari Aceh menggunakan garis lurus, para penari duduk Lurus di lantai selama menari, pola lantai tari saman merupakan salah satu ciri yang tidak dimiliki oleh daerah lain.

pola lantai tari bedaya baik di Keraton Surakarta maupun Yogyakarta banyak menggunakan pola-pola garis lurus, garis lurus pada tarian saman atau bedaya merupakan simbolisasi pada hubungan vertikal dengan Tuhan dan horizontal dengan lingkungan sekitar.

pola lantai lengkung atau melingkar

contoh tarian dengan pola lantai lengkung atau melingkar tari kecak selain unik dari segi gerak juga unik dari segi pola lantai, tari kecak lebih banyak menggunakan pola lantai melingkar atau lengkung dan tidak menggunakan pola lantai garis lurus. Selanjutnya ada juga pola lantai tari Randai dari Sumatera Barat yang juga menggunakan pola lantai lengkung atau leingkar.

 

  1. Tata Rias Dan Busana Tari Tradisional

Tata rias dan tata busana pada tari tradisional memiliki fungsi penting, ada dua fungsi tata rias dan tata busana pada tari tradisional yaitu:

  • sebagai pembentuk karakter atau watak
  • sebagai pembentuk tokoh

pembentuk karakter atau watak dan tokoh dapat dilihat pada tata rias wajah yang digunakan dan juga busana yang dipakai. karakter pemarah jahat dan sejenisnya biasanya menggunakan tata rias warna merah yang dominan, demikian juga pada busana, busana warna dominan yang digunakan secara visual menunjukkan bahwa penari memerankan tokoh jahat. tokoh raksasa pada epos Ramayana misalnya digambarkan dengan riasan wajah yang merah menyala dengan bagian mulut penuh taring, tata busana yang digunakan dengan menggunakan rambut gimbal panjang dan menyeramkan.

karakter tokoh baik pada epos Ramayana biasanya menggunakan riasan cantik, seperti riasan pada pregiwa sebagai istri Gatotkaca, tata rias dan tata busana tampak cantik dan bersahaja.

tata rias dan busana juga dapat menunjukkan tokoh lucu epos Ramayana ditunjukkan pada tata rias dan busana Punakawan yaitu Semar, Petruk, Bagong dan Gareng.

Tatarias dan busana pada tari tradisional tidak hanya bersumber pada epos Ramayana, tapi juga tarian lepas yaitu tarian yang tidak berhubungan dengan cerita Ramayana. misalnya tokoh dan karakter dapat dijumpai pada tarian tentang fauna seperti tari merak yang memiliki tata rias digunakan memperlihatkan seekor burung merak yang indah, tata busana yang digunakan sebagai ciri khas yang menunjukkan perwujudan burung merak, ada juga tata rias dan busana yang menunjukkan perwujudan dari objek tari seperti tari Kijang dari Jawa Tengah, tari burung enggang dari Kalimantan, Tari Cendrawasih dari Bali tari kukilo dari Jawa Tengah.

  1. Properti Tari Tradisional

properti merupakan salah satu unsur pendukung dalam tari adat tari yang menggunakan properti tetapi ada enggak yang tidak menggunakan property.

Properti yang digunakan ada yang menjadi nama tarian tersebut contohnya tari payung menggunakan paying, tari piring menggunakan piring sebagai property, kedua tarian ini berasal dari Sumatera Barat. Tarian lawung dari Keraton Yogyakarta menggunakan lawung atau tombak sebagai properti tarinya.

ada juga tarian yang menggunakan properti tetapi tidak digunakan sebagai nama tarian contoh tari Pakarena menggunakan kipas, tari merak menggunakan selendang, tari serimpi dari Yogyakarta atau Surakarta ada yang menggunakan kipas keris atau properti lain.

  1. Tata iringan tari tradisional

Musik merupakan bahasa universal melalui musik orang dapat mengekspresikan, perasaan musik tersusun atas kata, nada dan melodi Semua terangkum menjadi satu. bahasa musik dapat dipahami lintas budaya, agama, suku, ras dan juga kelas social.

melalui musik segala jenis perbedaan dapat disatukan, musik sebagai iringan tari dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

yang pertama iringan internal, iringan internal yaitu iringan yang dilakukan sekaligus oleh penari seperti tepukan tangan hentakan kaki atau bahkan suara manusia itu sendiri.

yang kedua iringan eksternal yaitu iringan yang berasal dari luar penari seperti iringan alat music, tape recorder.

musik iringan tari memiliki fungsi antara lain:

  1. sebagai iringan Gerakan
  2. Sebagai ilustrasi
  3. untuk membangun suasana

musik iringan tari sebagai iringan gerak memiliki arti bahwa ritme musik sesuai dengan ritme gerakan tidak sama, musik dapat ditabuh secara menghentak tetapi gerakan yang dilakukan dapat mengalir dan mengalun. sedangkan musik iringan sebagai membangun suasana sering dilakukan pada tarian yang memiliki desain dramatik agar suasana yang ditampilkan sesuai dengan tujuan cerita.

Demikian pembahasan seputarkelas kali ini mengenai Materi Seni Budaya Kelas 8 Pola Lantai Pada Gerak Tari, semoga artikel tersebut bermanfaat untuk kalian semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *